Jumat, 23 September 2016

Pengertian Tentang DOT 3, DOT 4, DOT 5 Pada Minyak Rem




Jika anda menginjak kaki pada pedal rem dan pedal tersebut terus bergerak sampai menyetuh lantai maka anda harus khawatir. Itulah yang akan terjadi jika anda tidak menghiraukan kesehatan dari minyak rem anda. Minyak rem memiliki sifat hygroscopic (berarti bereaksi dan menyerap air). Ya itulah sebabnya mengapa minyak rem saat anda beli ditempatkan pada kemasan yang tersegel.

Sekarang di pasaran sudah banyak tersedia berbagai jenis merk minyak rem. Tetapi yang mendasari semuanya adalah adanya angka standar DOT dari minyak rem tersebut. Kata DOT itu sendiri berasal dari U.S. Department of Transportation.

Ada empat macam tipe minyak rem yaitu DOT 3, DOT 4, DOT 5 dan DOT 5.1 . Untuk DOT 3 dan DOT 4 berbahan dasar glycol (glikol berwujud cair, memiliki cairan jernih, tidak berwarna, mobile, cairan kental seperti sirup, pada dasarnya tidak berbau, larut dalam air, digunakan sebagai carrier solvent) dan DOT 5 berbahan dasar silicone.

Perbedaan utama dari DOT 3 dan DOT 4 dapat menyerap air sedangkan DOT 5 tidak dapat menyerap air. Minyak rem dengan DOT 3 dan DOT 4 dapat menyerap air sehingga titik didihnya akan berkurang. Minyak ini dapat menyerap air dari udara, itulah mengapa sebenarnya anda disarankan untuk tidak membuka tutup tabung minyak rem dan untuk alasan yang sama sebaiknya anda juga harus selalu menjaga tutup tabung tertutup rapat dan mejaga seal-sealnya untuk selalu dalam kondisi yang baik.

Minyak rem DOT 5 tidak menyerap air. Ini berarti titik didih dari minyak ini lebih stabil, dan ini juga berarti jika ada air yang masuk ke dalam system rem anda maka akan terbentuk kantong –kantong air, ini dapat menyebabkan korosi pada rem anda.

Dua hal penting lainnya tentang minyak rem DOT 3 dan DOT 4 akan merusak cat, jadi jangan tumpahkan minyak ini pada mobil anda. Dan jangan pernah mencampur minyak rem dengan DOT yang berbeda. Minyak tersebut akan saling bereaksi buruk dan akan membuat karat system rem anda.

Salah satu karakter penting pada minyak rem adalah titik didihnya. System hidrolik mengandalkan kompresi fluida untuk menyalurkan gayanya. Cairan atau fluida biasanya merupakan zat yang tidak dapat di kompresi sedangkan gas adalah merupakan zat yang dapat di kompresi. Jika minyak rem mendidih (berubah menjadi gas) akan kehilangan kemampuannya untuk menyalurkan gaya. Ini akan menyebabkan kegagalan dalam menggerakkan fungsi-fungsi rem.
Minyak rem yang biasa anda pakai DOT 4 akan mendidih pada 2300 C (4460 F). Air akan mendidih pada 1000 C (2120 F). Dapat dibayangkan rem anda akan semakin panas karena melewati jalan turunan yang panjang. Sementara minyak rem dalam keadaan baik-baik saja, kemungkinan suhu dari komponen rem sudah melampaui titik didih air. Jika itu terjadi maka air akan menguap dari minyak rem dan berubah menjadi uap. Selanjutnya anda akan menginjak rem, bukannya berhenti, semua tekanan atau kompresi di system pengereman sudah berganti oleh uap. Rem anda gagal (failure) dan anda tidak akan berhenti.

Skenario terburuk yang mungkin terjadi juga adalah rem anda mulai tidak bekerja dengan baik dimana ini dikombinasikan dengan adanya udara pada system rem. Jika ini terjadi pada anda maka sudah dipastikan anda membaca artikel ini dari atas kuburan karena kebanyakan kecelakaan berasal dari rem yang lemah berubah menjadi tidak berfungsi sama sekali, dan biasanya tidak ada yang selamat.
Semua minyak rem memiliki angka DOT. Buku manual kendaraan anda akan menginfokan harus menggunakan DOT 3 atau DOT 4 dari kemasan yang di segel. Angka DOT yang diinfokan merupakan standar minimum yang dapat digunakan dan itu dapat bekerja pada system rem anda. Table berikut ini akan menunjukkan berbagai macam angka DOT. Mohon diingat angka-angka disini adalah nilai minimum. Kebanyakan pabrikan mengkalim bahwa produk mereka melebihi ketentuan minimum.

Kata-kata “dry” dan “wet” pada titik didih di table adalah untuk minyak rem yang masih baru benar-benar dari kemasan (dry) dan yang sudah mengandung 10% air (wet). Studi tentang DOT pada tahun 2000 meneliti bahwa rata-rata minyak rem pada kendaraan menyerap sekitar 2% air setiap 12 bulan.

Dua tipe dari minyak rem di tunjukkan pada DOT 3/DOT 4/ DOT 5.1 yang terbuat dari bahan dasar glycol (polyalkylene glycol ether) dan DOT 5 terbuat dari bahan dasar silicone. DOT 3 dan DOT 4 dapat ditukar penggunaannya dengan syarat harus dikuras habis minyak sebelumnya dan dibersihkan (dimisalkan minyak rem DOT 3) kemudian baru dapat diaplikasikan minyak rem dengan DOT yang berbeda (dimisalkan minyak rem DOT 4) (perbedaan paling nyata adalah titik didihnya untuk kedua jenis minyak rem ini). Secara teori anda dapat mengganti DOT 4 dengan DOT 5.1 tetapi saya tidak merekomendasikannya.

DOT 3 / 4 / 5.1 dan DOT 5 sekali lagi saya tekankan tidak dapat dicampur. DOT 5 yang memiliki bahan dasar silicone dapat menghancurkan seal pada system rem yang mengandalkan moisturizer additives yang dikandung minyak DOT 3 / 4 / 5.1.

Hal lain yang perlu anda ketahui mengenai minyak rem berbahan dasar silicone
    • Minyak ini tidak menyerap air, itulah mengapa titik didih minyak rem ini sangat tinggi. Yang jadi masalah adalah air yang masuk akan berada pada titik terendah dari brake system dan menyebabkan karat
    • Minyak rem ini tidak merusak cat
    • Minyak rem ini tidak cocok untuk kebanyakan system ABS karena minyak ini tidak melumasi pompa ABS seperti yang dilakukan oleh minyak rem yang berbahan dasar glycol
    • Memakai minyak ini pada brake system anda yang seharusnya menggunakan DOT 3 / 4 akan menyebabkan seal di caliper dan master silinder akan menjadi rusak. Ini berarti anda harus menggantinya dengan yang baru dan pastinya menjadi ongkos yang mahal untuk anda.


Oiya jangan ditanya ya kenapa DOT 5.1 berbahan dasar glycol sedangkan DOT 5 berbahan silicone, saya belum dapet wangsit untuk yang ini , hahahahahahahhahaha......

sekian cerpen dari saya, kalau ada kurang-kurang atau berantakan atau bikin pusing mohon maaf ya teman-teman dan kalau ada yang salah CMIIW

semoga bermanfaat bagi kita semua 

sumber :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar